Kembalinya Neoliberalisme Baru Amerika, Web3 akan menjadi market maker inovasi keuangan

Dua hari sebelum dilantik, Trump secara pribadi merilis koin, dalam waktu singkat mengalami kenaikan hingga 400 kali lipat, memicu diskusi luas. Ini menandai kembalinya neoliberalisme baru di Amerika Serikat, di mana yang kuat bertahan hidup dan pertumbuhan yang liar akan menjadi tema utama di era baru ini. Dalam konteks pengurangan regulasi, Web3 akan mengangkat panji inovasi keuangan dalam siklus baru Amerika.

Sejarah perkembangan aliran ekonomi utama di Amerika Serikat adalah eksplorasi yang terus menerus tentang hubungan antara pemerintah dan pasar. Dari mercantilisme pada masa kolonial, hingga perselisihan antara agrarianisme dan industrialisme pada awal pendirian negara, kemudian ke laissez-faire dan ekonomi klasik pada pertengahan abad ke-19, Keynesianisme selama Depresi Besar tahun 1930-an, neoliberalisme pada era stagflasi tahun 1970-an, serta pelonggaran kuantitatif dan pasca-Keynesianisme setelah krisis subprime, kebijakan ekonomi Amerika Serikat terus berayun antara intervensi pemerintah dan kebebasan pasar.

Peluncuran koin oleh Trump menyampaikan sinyal bahwa ia berharap Web3 menjadi pusat inovasi keuangan yang baru dalam reformasi sisi penawaran yang tidak diatur. Ada beberapa manfaat dalam melakukan hal ini:

1. Menghindari hambatan dari kelompok kepentingan kompleks di bidang keuangan tradisional

2. Karakteristik desentralisasi Web3 selaras dengan ideologi neoliberalisme

3. Membantu mempertahankan dominasi dolar AS

4. Meningkatkan efisiensi aliran modal, memanfaatkan keunggulan keuangan Amerika Serikat

Tentu saja, ini juga dapat membawa risiko sistemik yang lebih besar daripada krisis keuangan tahun 2008, serta memperburuk kesenjangan kaya dan miskin. Namun, periode waktu terjadinya risiko ini mungkin bersifat menengah hingga jangka panjang.

Dua tahun ke depan, inovasi keuangan yang berbasis Web3 dan industri tradisional Amerika layak untuk diperhatikan dengan seksama. Ini akan menjadi tren penting dalam konteks kembalinya neoliberalisme.