Dalam bidang Aset Kripto, stablecoin adalah suatu keberadaan yang unik. Ia bergantung pada teknologi Blockchain, mewujudkan transaksi peer-to-peer dan karakteristik data yang tidak dapat diubah, sambil mempertahankan nilai yang relatif stabil melalui pengikatan dengan mata uang fiat atau aset lainnya. Desain ini membuat stablecoin memainkan peran penting dalam ekonomi digital.
Stablecoin biasanya diterbitkan oleh lembaga swasta. Saat ini, dua jenis stablecoin terbesar di pasar adalah USDT dan USDC, yang keduanya menggunakan mekanisme penetapan harga 1:1 terhadap dolar AS. Cara penetapan harga ini memastikan stabilitas relatif nilai stablecoin.
Berbeda dengan Aset Kripto tradisional seperti Bitcoin, nilai stablecoin terutama berasal dari aset yang diikatnya, bukan dari kelangkaan matematis. Karakteristik ini membuat volatilitas harga stablecoin jauh lebih rendah dibandingkan dengan Aset Kripto seperti Bitcoin, memberikan pengguna penyimpanan nilai dan media transaksi yang lebih stabil.
stablecoin dapat dikategorikan berdasarkan beberapa dimensi. Dari sudut pandang aset yang dijadikan jaminan, dapat dibagi menjadi stablecoin yang berbasis mata uang fiat, aset fisik, aset digital, dan algoritma. Setiap jenis memiliki keunggulan dan skenario aplikasi yang unik.
Dari sudut pandang model manajemen, stablecoin dapat dibagi menjadi dua kategori: terpusat dan terdesentralisasi. Stablecoin terpusat diterbitkan dan dikelola oleh lembaga tertentu, yang mempertahankan stabilitas nilai melalui dukungan kredit lembaga dan integrasi sumber daya. Sebaliknya, stablecoin terdesentralisasi bergantung pada kontrak pintar dan teknologi Blockchain untuk mencapai otonomi, memberikan pengguna transparansi dan kekuasaan yang lebih tinggi.
Kemunculan stablecoin telah membawa vitalitas baru bagi ekosistem Aset Kripto, memberikan pengguna pilihan yang lebih beragam. Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus menerus dan semakin matangnya pasar, stablecoin akan memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi digital.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
4
Bagikan
Komentar
0/400
DataOnlooker
· 07-09 08:05
fiat juga tidak stabil, bukan?
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 07-07 05:24
Satu lagi yang membahas stablecoin...
Lihat AsliBalas0
CascadingDipBuyer
· 07-07 05:24
Empat kata USDT adalah yang terbaik di dunia
Lihat AsliBalas0
BankruptWorker
· 07-07 05:23
Bekerja untuk menghasilkan uang membeli koin, sekali beli langsung big dump
stablecoin: Aset Kripto ekosistem sebagai nilai acuan dan pengembangan yang beragam
Dalam bidang Aset Kripto, stablecoin adalah suatu keberadaan yang unik. Ia bergantung pada teknologi Blockchain, mewujudkan transaksi peer-to-peer dan karakteristik data yang tidak dapat diubah, sambil mempertahankan nilai yang relatif stabil melalui pengikatan dengan mata uang fiat atau aset lainnya. Desain ini membuat stablecoin memainkan peran penting dalam ekonomi digital.
Stablecoin biasanya diterbitkan oleh lembaga swasta. Saat ini, dua jenis stablecoin terbesar di pasar adalah USDT dan USDC, yang keduanya menggunakan mekanisme penetapan harga 1:1 terhadap dolar AS. Cara penetapan harga ini memastikan stabilitas relatif nilai stablecoin.
Berbeda dengan Aset Kripto tradisional seperti Bitcoin, nilai stablecoin terutama berasal dari aset yang diikatnya, bukan dari kelangkaan matematis. Karakteristik ini membuat volatilitas harga stablecoin jauh lebih rendah dibandingkan dengan Aset Kripto seperti Bitcoin, memberikan pengguna penyimpanan nilai dan media transaksi yang lebih stabil.
stablecoin dapat dikategorikan berdasarkan beberapa dimensi. Dari sudut pandang aset yang dijadikan jaminan, dapat dibagi menjadi stablecoin yang berbasis mata uang fiat, aset fisik, aset digital, dan algoritma. Setiap jenis memiliki keunggulan dan skenario aplikasi yang unik.
Dari sudut pandang model manajemen, stablecoin dapat dibagi menjadi dua kategori: terpusat dan terdesentralisasi. Stablecoin terpusat diterbitkan dan dikelola oleh lembaga tertentu, yang mempertahankan stabilitas nilai melalui dukungan kredit lembaga dan integrasi sumber daya. Sebaliknya, stablecoin terdesentralisasi bergantung pada kontrak pintar dan teknologi Blockchain untuk mencapai otonomi, memberikan pengguna transparansi dan kekuasaan yang lebih tinggi.
Kemunculan stablecoin telah membawa vitalitas baru bagi ekosistem Aset Kripto, memberikan pengguna pilihan yang lebih beragam. Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus menerus dan semakin matangnya pasar, stablecoin akan memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi digital.