Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan data Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan Juli, yang memicu gejolak di pasar. PPI tahunan mencapai 3,3%, jauh lebih tinggi dari ekspektasi 2,5% dan nilai sebelumnya 2,3%. Data ini mengisyaratkan bahwa inflasi di bulan Agustus mungkin mengalami lonjakan yang signifikan, sekaligus menurunkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
PPI sebagai komponen penting inflasi memiliki pengaruh besar terhadap keputusan Federal Reserve. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, dalam rumus perhitungannya mencakup Indeks Harga Konsumen (CPI) inti dan PPI inti. Oleh karena itu, kenaikan signifikan PPI pasti akan menarik perhatian tinggi dari pengambil keputusan.
Meskipun pasar masih mengharapkan Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga, sentimen perdagangan telah jelas berubah. Sebelumnya pasar umumnya percaya bahwa terlepas dari data ekonomi, penurunan suku bunga akan menjadi sesuatu yang pasti. Namun, jika inflasi meningkat secara signifikan, pejabat Federal Reserve yang mendukung penurunan suku bunga mungkin akan menghadapi pertanyaan mengenai ketidakadilan dalam posisi mereka.
Perlu dicatat bahwa tanggung jawab utama Federal Reserve adalah menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat dan menekankan independensinya. Menurunkan suku bunga secara tergesa-gesa dalam konteks inflasi yang cepat meningkat dapat memberikan alasan bagi para penentang untuk mengkritik. Dari sudut pandang ini, data PPI ini mungkin akan menjadi argumen kuat untuk mendukung pemeliharaan suku bunga tetap.
Perlu ditambahkan bahwa data ini berasal dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, yang saat ini dipimpin oleh seorang direktur sementara, dan calon direktur yang baru masih menunggu persetujuan dari Senat.
Meskipun masih ada waktu sebelum pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada bulan September, di mana serangkaian data ekonomi akan diumumkan, data PPI yang melebihi ekspektasi ini tidak diragukan lagi membawa ketidakpastian baru bagi pasar, dan investor perlu memperhatikan perkembangan selanjutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ApeWithNoChain
· 16jam yang lalu
Cut Loss pasar akan datang
Lihat AsliBalas0
LeverageAddict
· 16jam yang lalu
Naik lagi? Ingin menangis tanpa air mata.
Lihat AsliBalas0
DecentralizeMe
· 16jam yang lalu
Sekali lagi melompat ke sana kemari
Lihat AsliBalas0
PoetryOnChain
· 17jam yang lalu
Saya teringat tahun-tahun ketika big pump terjadi.
Lihat AsliBalas0
CrossChainBreather
· 17jam yang lalu
Main-main saja, Suku Bunga perang tidak ada habisnya.
Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan data Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan Juli, yang memicu gejolak di pasar. PPI tahunan mencapai 3,3%, jauh lebih tinggi dari ekspektasi 2,5% dan nilai sebelumnya 2,3%. Data ini mengisyaratkan bahwa inflasi di bulan Agustus mungkin mengalami lonjakan yang signifikan, sekaligus menurunkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
PPI sebagai komponen penting inflasi memiliki pengaruh besar terhadap keputusan Federal Reserve. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti yang diawasi ketat oleh Federal Reserve, dalam rumus perhitungannya mencakup Indeks Harga Konsumen (CPI) inti dan PPI inti. Oleh karena itu, kenaikan signifikan PPI pasti akan menarik perhatian tinggi dari pengambil keputusan.
Meskipun pasar masih mengharapkan Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga, sentimen perdagangan telah jelas berubah. Sebelumnya pasar umumnya percaya bahwa terlepas dari data ekonomi, penurunan suku bunga akan menjadi sesuatu yang pasti. Namun, jika inflasi meningkat secara signifikan, pejabat Federal Reserve yang mendukung penurunan suku bunga mungkin akan menghadapi pertanyaan mengenai ketidakadilan dalam posisi mereka.
Perlu dicatat bahwa tanggung jawab utama Federal Reserve adalah menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat dan menekankan independensinya. Menurunkan suku bunga secara tergesa-gesa dalam konteks inflasi yang cepat meningkat dapat memberikan alasan bagi para penentang untuk mengkritik. Dari sudut pandang ini, data PPI ini mungkin akan menjadi argumen kuat untuk mendukung pemeliharaan suku bunga tetap.
Perlu ditambahkan bahwa data ini berasal dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, yang saat ini dipimpin oleh seorang direktur sementara, dan calon direktur yang baru masih menunggu persetujuan dari Senat.
Meskipun masih ada waktu sebelum pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada bulan September, di mana serangkaian data ekonomi akan diumumkan, data PPI yang melebihi ekspektasi ini tidak diragukan lagi membawa ketidakpastian baru bagi pasar, dan investor perlu memperhatikan perkembangan selanjutnya.