Analisis terbaru menunjukkan bahwa Dewan Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) mungkin akan memulai kembali siklus penurunan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan September tahun ini. Prediksi ini datang dari pengamat profesional di dunia keuangan, yang percaya bahwa prospek ekonomi Amerika Serikat semakin melemah, yang akan mendorong The Federal Reserve (FED) untuk mengambil kebijakan moneter yang lebih longgar di paruh kedua tahun ini.
Para analis menyatakan bahwa meskipun tidak ada pemotongan suku bunga bulan ini, hal ini terutama dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, ada ketidakpastian mengenai arah inflasi setelah penyesuaian tarif; kedua, aspek politik juga memberikan tekanan tertentu pada keputusan pemotongan suku bunga. Namun, faktor-faktor ini tidak cukup untuk mengubah arah fundamental ekonomi.
Para ahli menjelaskan lebih lanjut bahwa sejak bulan Juli, ekonomi Amerika Serikat telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan permintaan. Pertumbuhan konsumsi pribadi terhenti, dan rencana investasi perusahaan juga menurun. Meskipun tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dari target, mempertimbangkan kondisi ekonomi secara keseluruhan, adalah pilihan yang wajar untuk sedikit melonggarkan kebijakan moneter.
Perlu dicatat bahwa keputusan The Federal Reserve (FED) akan didasarkan pada analisis data ekonomi yang komprehensif, bukan pada satu faktor tunggal. Kinerja indikator ekonomi dalam beberapa bulan mendatang akan memberikan referensi penting untuk keputusan suku bunga pada bulan September. Para pelaku pasar harus memperhatikan perkembangan selanjutnya dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan perubahan kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
8
Bagikan
Komentar
0/400
CommunitySlacker
· 07-30 10:43
Sekali lagi harus bermain orang untuk suckers.
Lihat AsliBalas0
Ser_Liquidated
· 07-29 09:16
Kembali melihat kalian menggoreng skenario lama ini
Lihat AsliBalas0
token_therapist
· 07-28 16:17
Melihat pasar bearish dan bullish
Lihat AsliBalas0
MemeCurator
· 07-28 09:50
Sudah bicara tentang kebijakan lagi haha
Lihat AsliBalas0
ApeEscapeArtist
· 07-28 09:49
Sekali lagi berpura-pura menjadi dokter bedah yang melakukan operasi.
Analisis terbaru menunjukkan bahwa Dewan Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) mungkin akan memulai kembali siklus penurunan suku bunga pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan September tahun ini. Prediksi ini datang dari pengamat profesional di dunia keuangan, yang percaya bahwa prospek ekonomi Amerika Serikat semakin melemah, yang akan mendorong The Federal Reserve (FED) untuk mengambil kebijakan moneter yang lebih longgar di paruh kedua tahun ini.
Para analis menyatakan bahwa meskipun tidak ada pemotongan suku bunga bulan ini, hal ini terutama dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, ada ketidakpastian mengenai arah inflasi setelah penyesuaian tarif; kedua, aspek politik juga memberikan tekanan tertentu pada keputusan pemotongan suku bunga. Namun, faktor-faktor ini tidak cukup untuk mengubah arah fundamental ekonomi.
Para ahli menjelaskan lebih lanjut bahwa sejak bulan Juli, ekonomi Amerika Serikat telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan permintaan. Pertumbuhan konsumsi pribadi terhenti, dan rencana investasi perusahaan juga menurun. Meskipun tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dari target, mempertimbangkan kondisi ekonomi secara keseluruhan, adalah pilihan yang wajar untuk sedikit melonggarkan kebijakan moneter.
Perlu dicatat bahwa keputusan The Federal Reserve (FED) akan didasarkan pada analisis data ekonomi yang komprehensif, bukan pada satu faktor tunggal. Kinerja indikator ekonomi dalam beberapa bulan mendatang akan memberikan referensi penting untuk keputusan suku bunga pada bulan September. Para pelaku pasar harus memperhatikan perkembangan selanjutnya dan bersiap untuk menghadapi kemungkinan perubahan kebijakan.