Otoritas regulasi Hong Kong menghapus batasan staking ETF aset virtual, menciptakan era baru dalam keuangan Web3

Hong Kong telah mencapai kemajuan signifikan dalam mempromosikan kepatuhan produk keuangan aset virtual. Baru-baru ini, otoritas pengatur mengeluarkan surat edaran yang dengan jelas mengizinkan ETF aset virtual spot untuk berpartisipasi dalam kegiatan stake on-chain di bawah pengawasan yang ketat. Pada saat yang sama, pembatasan terkait pada platform perdagangan aset virtual dilonggarkan, memungkinkan platform berlisensi untuk menyediakan layanan stake kepada pelanggan. Langkah ini merupakan terobosan penting lainnya dalam eksplorasi sistem keuangan Web3 yang patuh setelah mengizinkan perdagangan ETF aset virtual, yang tidak hanya membantu meningkatkan daya tarik ekosistem aset virtual Hong Kong, tetapi juga untuk pertama kalinya menggabungkan produk keuangan tradisional dengan mekanisme ekonomi on-chain yang asli, memberikan contoh yang sangat berharga untuk regulasi aset virtual dan inovasi keuangan di seluruh dunia.

Mekanisme stake memperkenalkan sistem keuangan tradisional, membuka saluran pendapatan on-chain yang sesuai

Stake telah menjadi salah satu aktivitas ekonomi on-chain terpenting dalam ekosistem aset virtual, terutama untuk public chain yang menggunakan mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS). Ini tidak hanya menjaga keamanan dan operasional jaringan, tetapi juga merupakan cara utama bagi institusi dan pengguna untuk mendapatkan pendapatan on-chain. Menurut statistik, hingga awal April 2025, sudah ada lebih dari 34 juta ETH yang dipertaruhkan di jaringan Ethereum, yang mencakup 28,03% dari total pasokannya; proyek lain seperti Cardano dan Solana juga mempertahankan tingkat staking di atas 70% dalam jangka panjang, menunjukkan bahwa staking sebagai mekanisme pendapatan on-chain telah mendapatkan pengakuan luas di pasar.

Surat edaran terbaru memungkinkan ETF aset virtual spot Hong Kong untuk berpartisipasi dalam staking aset virtual yang dimiliki di bawah kerangka perlindungan yang hati-hati, untuk mendapatkan pendapatan asli yang terkait dengan jaringan blockchain seperti Ethereum. Keputusan ini menunjukkan bahwa otoritas regulasi Hong Kong mengakui staking sebagai mekanisme inti untuk mendapatkan insentif jaringan dalam ekosistem blockchain publik, yang memiliki logika ekonomi yang wajar, sekaligus mencerminkan pemahaman teknis dan kemampuan pengendalian risiko otoritas regulasi terhadap aset virtual dan ekosistem Web3 yang semakin matang.

Untuk memastikan risiko terkendali, surat edaran tersebut mengatur bahwa partisipasi dalam stake ETF harus dilakukan melalui platform perdagangan berlisensi dan lembaga yang diberi wewenang untuk mengoperasikan dan mengelola aset stake, serta menetapkan batas maksimum rasio stake untuk mengelola risiko likuiditas, memastikan independensi dan keamanan aset. Selain itu, pengelola ETF harus mengungkapkan secara menyeluruh mekanisme operasi stake, model perhitungan hasil, risiko potensial, dan informasi kunci lainnya seperti batas maksimum rasio stake untuk melindungi hak-hak investor.

Perlu dicatat bahwa regulator juga merevisi batasan terkait platform perdagangan sebelumnya, yang secara tegas mengizinkan platform perdagangan untuk menyediakan layanan staking kepada pelanggan. Ini tidak hanya memperluas jangkauan bisnis platform perdagangan, memungkinkan mereka untuk menawarkan layanan nilai tambah untuk meningkatkan keterikatan pengguna dan volume perdagangan, tetapi juga menyediakan lingkungan pelaksanaan kepatuhan yang andal untuk partisipasi staking ETF spot.

Untuk ETF aset virtual spot, staking pada dasarnya adalah "penggunaan kembali" dari aset dasar, yang dapat menciptakan pendapatan tambahan tanpa mempengaruhi struktur saham ETF, dan menyediakan "saluran pendapatan on-chain" yang sesuai untuk lebih banyak pengguna dan lembaga. Pengenalan mekanisme staking akan secara signifikan meningkatkan daya tarik dan skala produk ETF aset virtual spot. Pendapatan ETF tradisional bergantung pada fluktuasi harga aset atau dividen, sedangkan pengenalan mekanisme staking membuat ETF aset virtual spot tidak lagi hanya menjadi pengikut pasif dari pergerakan harga, melainkan menjadi "sertifikat hak on-chain" yang memiliki fungsi pendapatan aktif. Pendapatan tambahan tahunan sebesar 3%-6% yang dihasilkan dari staking akan menjadi faktor penting untuk menarik investor institusi, kantor keluarga, dan dana jangka menengah hingga panjang. Diperkirakan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan, seiring dengan penerapan mekanisme staking secara bertahap, skala pengelolaan ETF aset virtual spot di Hong Kong diharapkan mengalami pertumbuhan struktural.

Sementara itu, mekanisme pembagian hasil dari staking akan memperluas struktur pendapatan antara manajer dana dan lembaga kustodian, mendorong lebih banyak pihak yang terlibat di pasar untuk merancang produk inovatif dalam kerangka kepatuhan, serta semakin meningkatkan diferensiasi dan daya saing produk terkait aset virtual di Hong Kong. Selain itu, karena operasi staking memiliki persyaratan yang tinggi terhadap keamanan aset dan stabilitas teknis, permintaan staking yang sesuai dengan peraturan yang potensial akan mendorong Hong Kong untuk mempercepat pembangunan infrastruktur aset virtual, serta memfasilitasi pembentukan ekosistem Web3 yang lebih matang dan lengkap.

Membangun Jembatan Keterkaitan Keuntungan Antara Keuangan Tradisional dan Ekonomi di Rantai

Hong Kong membuka layanan stake kali ini bukan sekadar pelonggaran regulasi, tetapi lebih mencerminkan pertimbangan mendalam dalam desain sistem: mendorong pasar aset virtual Hong Kong untuk berkembang ke arah yang lebih matang dan lebih internasional, dengan memastikan hak investor dan risiko yang terkendali.

Pendorong utama terletak pada penguatan dan optimalisasi mekanisme operasi pasar ETF lokal. Sejak Hong Kong menyetujui peluncuran perdagangan ETF aset kripto spot pertama, meskipun reaksi pasar rasional dan mekanisme produk yang kokoh, namun tingkat aktivitas perdagangan keseluruhan dan skala manajemen aset belum memenuhi ekspektasi pasar. Kurangnya mekanisme pendapatan endogen membuat produk semacam ini masih terlihat tunggal dibandingkan dengan dana berbasis pendapatan tradisional. Pengenalan mekanisme stake tidak hanya dapat membawa sumber pendapatan tambahan, tetapi juga memberikan ETF keterkaitan yang lebih erat dengan ekosistem blockchain, diharapkan dapat menarik kelompok investor yang lebih luas, terutama mereka yang memperhatikan keseimbangan "pendapatan + alokasi aset" dari investor institusi.

Dari sudut pandang yang lebih dalam, pengenalan ETF stake terbuka juga merupakan langkah penting bagi Hong Kong dalam membangun ekosistem keuangan Web3 yang tertutup. Sejak menetapkan mekanisme izin terkait dan memungkinkan investor ritel untuk berpartisipasi dalam perdagangan, kerangka kepatuhan pasar aset virtual Hong Kong secara bertahap terbentuk. Namun, untuk membangun ekosistem Web3 yang benar-benar mendalam dan tangguh, hanya bergantung pada penerbitan dan perdagangan aset tidaklah cukup, masih perlu mendorong kemampuan operasi di blockchain, model pendapatan, dan sistem jaminan kepatuhan secara bersamaan. Pengenalan mekanisme stake di blockchain kali ini adalah percobaan pertama untuk mengintegrasikan fungsi asli DeFi ke dalam keuangan tradisional, membangun jembatan keterkaitan pendapatan yang terinstitusi dan berkelanjutan antara keuangan berbasis blockchain dan pasar modal tradisional.

Selain itu, dalam konteks persaingan regulasi global, kebijakan Hong Kong memiliki efek demonstratif yang visioner. Beberapa negara belum menyetujui ETF berbasis staking, dengan sebagian besar perdebatan terfokus pada kepemilikan aset, potensi sifat sekuritas, dan masalah pengendalian risiko. Hong Kong, di sisi lain, melalui pemisahan kustodian, batasan proporsi, dan pengungkapan risiko, telah mengeksplorasi model pengawasan yang hati-hati yang dapat diterapkan, memberikan referensi yang kuat bagi daerah lain.

Di masa depan, apakah pusat keuangan utama lainnya akan menyetujui fungsi staking ETF aset virtual, mungkin akan sekali lagi memberikan dampak signifikan terhadap desain produk aset virtual global. Seiring dengan lembaga yang terus mendorong komunikasi kebijakan, sikap regulator terhadap mekanisme staking mungkin akan mengalami pelonggaran marginal. Jika wilayah lain akhirnya menyetujui, ini akan memicu perhatian pasar global terhadap produk terkait "ETF staking", dan juga akan membentuk tekanan kompetitif terhadap struktur produk yang ada di Hong Kong. Namun sebelum itu, Hong Kong, dengan kecepatan implementasi kebijakan dan kejelasan sistemnya, diharapkan dapat menarik lebih banyak perhatian dari modal internasional yang "mencari hasil on-chain" menuju pasar Asia-Pasifik, sehingga lebih lanjut memperkuat posisinya dalam pola inovasi aset virtual dan keuangan digital global.

Dapat diperkirakan, seiring dengan semakin banyaknya pengelola ETF yang mengajukan rencana staking, semakin banyak platform perdagangan yang meluncurkan layanan staking yang sesuai, Hong Kong akan membangun sistem produk keuangan aset virtual yang lebih kaya hasilnya, lebih terstruktur dengan baik, dan lebih lengkap secara institusional, serta mendorong aset virtual dari "dapat diperdagangkan" menuju "dapat dikonfigurasi" dan "dapat ditingkatkan" ke tahap baru, untuk memenuhi kebutuhan beragam investor dan mendukung perkembangan berkelanjutan ekosistem aset virtual Hong Kong.