Menyelidiki protokol Blockchain dari sudut pandang kosmologi

Sejak kelahiran Bitcoin hingga perkembangan industri Blockchain saat ini, sifat teknologi dan finansial yang melekat telah menjadi salah satu arah penelitian yang paling penting. Bidang teknologi finansial juga berkembang pesat. Mari kita abaikan fluktuasi pasar dan mendalami protokol Blockchain dari perspektif kosmologis.

Protokol Dunia Semesta

Menurut teori kosmologi modern, dari Big Bang hingga kelahiran manusia saat ini, telah melalui banyak siklus. Dengan pemahaman manusia saat ini, kita tidak dapat memperkirakan apa yang terjadi dalam proses ini, dan juga tidak dapat menemukan catatan terkait. Kita hanya dapat mengeksplorasi hukum fisika di Bumi, mengembangkan teknologi, dan mencari rahasia alam semesta.

Mengapa dikatakan bahwa alam semesta adalah sebuah protokol? Galaksi memiliki rotasi yang lebih buruk, sistem tata surya berputar mengelilingi pusat galaksi, dan bumi berputar mengelilingi matahari. Selama miliaran tahun, melalui suatu kekuatan, medan magnet, atau materi gelap yang belum dipahami oleh manusia, untuk menyeimbangkan pergerakan antar galaksi dan benda langit. Ini seolah-olah mencapai suatu konsensus, membentuk suatu pola, dan secara alami menetapkan aturan, standar, dan kesepakatan di alam semesta.

Imajinasi Manusia

Bumi berevolusi dari lingkungan yang keras menjadi rumah yang dihuni manusia, juga mengikuti suatu protokol, secara alami menghasilkan hutan, oksigen, mineral, pegunungan, dan sungai.

Ketika spesies manusia berkembang biak, imajinasi terus memperluas cakrawala kita. Dari sudut pandang teori evolusi biologi, dari sel tunggal hingga munculnya Homo sapiens 250.000 tahun yang lalu, membuat hewan lain dari genus manusia secara bertahap kehilangan daya saing. Manusia modern berasal dari spesies Homo sapiens ini. Setelah itu, kita memiliki bahasa, keluarga, sistem, mata uang, negara, globalisasi, internet, melalui penelitian hukum fisika menemukan ruang angkasa, dan lain-lain. Semua keberadaan ini berasal dari imajinasi yang berubah menjadi konsep, lalu melalui verifikasi praktik menjadi segala sesuatu di sekitar kita. Setiap dari kita adalah seorang eksperimen, untuk memverifikasi imajinasi kita.

Dalam karya seorang sejarawan, melihat kelompok manusia dari sudut pandang ilahi, pada akhirnya, dunia kita dibayangkan oleh manusia itu sendiri. Setiap dari kita berjuang untuk dunia yang kita bayangkan. Berdasarkan pemahaman global saat ini, selain manusia, spesies lain tidak memiliki dunia imajinasi yang begitu kaya.

Protokol Blockchain

Manusia telah melalui proses panjang dari zaman cangkang hingga era digital saat ini. Sejak era internet, kita telah memiliki protokol HTTP. Mari kita lihat penjelasan tentang protokol di bidang digital.

Protokol, dalam bahasa Inggris "Protocol", adalah aturan, standar, atau kesepakatan yang ditetapkan untuk pertukaran data di dalam jaringan, digunakan untuk komunikasi antar entitas dalam sistem yang berbeda. Agar dua entitas dapat berkomunikasi, mereka harus memiliki "bahasa yang sama", dan juga harus mematuhi ketentuan tertentu mengenai isi, cara, dan waktu komunikasi, yang disebut sebagai protokol.

Singkatnya, protokol adalah seperangkat aturan yang mengontrol pertukaran data antara dua entitas. Dalam koneksi komunikasi elektronik, setiap lapisan yang berbeda memiliki protokolnya sendiri.

Blockchain sebagai perpanjangan dari internet, atau bisa dikatakan, sejak lahirnya Bitcoin, baru benar-benar membuka Web3.0. Transisi dari Web2.0 ke Web3.0 meningkatkan aturan pertukaran data menjadi aturan pertukaran nilai, ini adalah perubahan paradigma dari internet bergerak ke internet nilai, sekaligus juga perubahan paradigma dari aturan terpusat ke aturan terdesentralisasi.

Ringkasan

Sebuah penelitian tentang proyek Blockchain besar harus melalui masa-masa liar yang terus menerus mengasah lapisan protokol. Kekacauan awal alam semesta juga merupakan protokol yang sangat tidak aman, tidak ada yang dapat mengendalikannya. Permainan selama sepuluh miliar tahun, mencapai keseimbangan tertentu baru membentuk apa yang kita lihat. Jika keseimbangan tertentu atau standar protokol alam semesta diubah, akan menghabiskan energi besar dan membayar biaya yang sangat tinggi.

Kelahiran protokol Bitcoin sangat mencolok dengan ciri-ciri ini. Hingga saat ini, tidak ada yang dapat mengendalikannya, serangan fork dalam dunia Bitcoin hanyalah kekuatan alami dari algoritma matematika. Seiring berjalannya waktu, protokol ini semakin aman, kokoh, dan beroperasi secara otomatis. Jika ingin mengubahnya, akan ada biaya dan konsekuensi yang besar.

Pelaku Blockchain harus lebih banyak berpikir tentang Protokol, bukan Produk, agar dapat mengembangkan industri blockchain di atas bahu Bitcoin.