Kedalaman Eksplorasi: Tantangan dan Inovasi Praktik Tata Kelola DAO Nantang
Berdasarkan penelitian lapangan oleh mahasiswa PhD di Departemen Media dan Komunikasi Universitas Kota Hong Kong, artikel ini menganalisis secara mendalam berbagai tantangan yang dihadapi oleh Nantang DAO dalam proses tata kelola. Sebagai pelopor integrasi pembangunan desa dan Web3, praktik Nantang DAO tidak hanya memiliki keunikan, tetapi juga mencerminkan beberapa masalah umum dalam perkembangan DAO saat ini.
Penentuan tujuan: Perbedaan antara ideal dan realitas
南塘DAO berkomitmen untuk mempromosikan pembangunan desa dan saling belajar antara komunitas Web3, tetapi dalam praktiknya menghadapi banyak tantangan:
Partisipasi demokratis terbatas: Anggota DAO sebagian besar adalah orang luar, tidak berhasil menggerakkan penduduk desa setempat untuk berpartisipasi.
Tujuan yang terdispersi: kurangnya tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas, arah setiap anggota tidak sama.
Kontradiksi antara pembangunan komunitas dan komersialisasi: Mencari keseimbangan antara kepentingan publik dan manfaat ekonomi.
DAO Nantang menerbitkan Kacang Nantang sebagai alat insentif dan pemerintahan komunitas, tetapi dalam praktiknya mengungkapkan beberapa masalah:
Keterbatasan sistem jam kerja: standar penerimaan yang tidak jelas, evaluasi yang tunggal, mekanisme saling evaluasi tidak berfungsi.
Skenario sirkulasi terbatas: Rencana barang tahun baru meskipun mencerminkan kepedulian kemanusiaan, tetapi tidak berhasil mempromosikan penggunaan Kacang Nantung secara efektif.
Tingkat desentralisasi: Tantangan ganda
南塘DAO menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mencapai pemerintahan terdesentralisasi:
Tekanan regulasi eksternal: Status hukum DAO di China masih tidak jelas, menghadapi risiko potensial.
Sumber ekonomi tunggal: Ketergantungan yang berlebihan pada penyedia dana tunggal, mempengaruhi independensi pengambilan keputusan.
Konsentrasi hak suara: Beberapa anggota menguasai banyak hak suara, ada risiko monopoli dalam pengambilan keputusan.
Kerentanan mekanisme voting: Keterbukaan dapat menyebabkan manipulasi jahat, perlu dioptimalkan lebih lanjut.
Kesimpulan
Praktik Nantung DAO memberikan pengalaman berharga untuk integrasi pembangunan desa dan Web3. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, semangat eksplorasi mereka patut diacungi jempol. Di masa depan, bagaimana mempertahankan inovasi sambil mengoptimalkan struktur pemerintahan, akan menjadi pertanyaan yang perlu terus dipikirkan oleh Nantung DAO dan organisasi sejenis.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
15 Suka
Hadiah
15
6
Bagikan
Komentar
0/400
BlockchainFries
· 07-08 06:14
Web3 membangun desa baru ya? Jelas tidak dapat diandalkan.
Lihat AsliBalas0
SellTheBounce
· 07-06 23:22
Sekali lagi, proyek pembangunan desa akan gagal, Desentralisasi pada akhirnya hanyalah sebuah lelucon.
Lihat AsliBalas0
rug_connoisseur
· 07-06 21:23
Apa masih perlu menggunakan kacang untuk bermain ini?
Lihat AsliBalas0
SchroedingerMiner
· 07-06 21:16
Tata kelola? Pada akhirnya, itu semua tergantung siapa yang memiliki lebih banyak kacang.
Lihat AsliBalas0
metaverse_hermit
· 07-06 21:09
Pembangunan desa yang mengadopsi web3 pasti akan gagal
Praktik Pemerintahan DAO Nantang: Tantangan dan Inovasi Pelopor Pembangunan Desa Web3
Kedalaman Eksplorasi: Tantangan dan Inovasi Praktik Tata Kelola DAO Nantang
Berdasarkan penelitian lapangan oleh mahasiswa PhD di Departemen Media dan Komunikasi Universitas Kota Hong Kong, artikel ini menganalisis secara mendalam berbagai tantangan yang dihadapi oleh Nantang DAO dalam proses tata kelola. Sebagai pelopor integrasi pembangunan desa dan Web3, praktik Nantang DAO tidak hanya memiliki keunikan, tetapi juga mencerminkan beberapa masalah umum dalam perkembangan DAO saat ini.
Penentuan tujuan: Perbedaan antara ideal dan realitas
南塘DAO berkomitmen untuk mempromosikan pembangunan desa dan saling belajar antara komunitas Web3, tetapi dalam praktiknya menghadapi banyak tantangan:
Mekanisme Insentif: Eksperimen Sirkulasi Kacang Nantan
DAO Nantang menerbitkan Kacang Nantang sebagai alat insentif dan pemerintahan komunitas, tetapi dalam praktiknya mengungkapkan beberapa masalah:
Tingkat desentralisasi: Tantangan ganda
南塘DAO menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mencapai pemerintahan terdesentralisasi:
Kesimpulan
Praktik Nantung DAO memberikan pengalaman berharga untuk integrasi pembangunan desa dan Web3. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, semangat eksplorasi mereka patut diacungi jempol. Di masa depan, bagaimana mempertahankan inovasi sambil mengoptimalkan struktur pemerintahan, akan menjadi pertanyaan yang perlu terus dipikirkan oleh Nantung DAO dan organisasi sejenis.